Modul 3
MODUL 3
HUKUM OHM, HUKUM KIRCHOFF, VOLTAGE & CURRENT DIVIDER, MESH, NODAL, THEVENIN
1. Pendahuluan[kembali]
Hukum Ohm adalah arus listrik yang sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan resistensi. Sedangkan menurut Kamus Collins, Hukum Ohm adalah prinsip arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor yang sebanding dengan beda potensial. Namun suhu tetap bernilai konstan. Konstanta proporsional merupakan resistansi dari konduktor. Persamaan Hukum Ohm dan rumus Hukum Ohm menggambarkan mengenai bagaimana arus mengalir melalui material apa saja saat tegangan diberikan. Satu hal yang perlu kamu ingat yaitu perbedaan antara resistensi rendah dan resistensi yang tinggi. Sebuah kabel listrik ataupun konduktor lain mempunyai resistensi rendah, hal tersebut berarti bahwa arus akan mengalir dengan mudah. Sebaliknya, apabila resistensi tinggi, maka arus akan sulit untuk mengalir.
Secara sederhana, hukum Kirchoff 1 dan 2 adalah dua persamaan yang melibatkan arus dan tegangan dalam suatu rangkaian listrik. Hukum Kirchoff pada dasarnya membahas tentang konduksi listrik yang berkaitan dengan hukum konservasi energi. Dengan begitu, hukum Kirchoff sangat penting dipelajari sebagai dasar untuk memahami arus dan tegangan dalam rangkaian listrik, terutama rangkaian listrik tertutup. esuai bunyi Hukum Kirchoff 1, ketika arus listrik melewati percabangan, maka arus tersebut akan terbagi ke setiap cabang. Fungsi Hukum Kirchoff 1 adalah untuk menghitung besarnya arus yang terbagi tersebut. Pasalnya, besaran arusnya tergantung ada atau tidaknya hambatan di cabang tersebut. Jika hambatan besar maka berakibat pada arus listrik yang mengecil, begitupun sebaliknya. Sesuai bunyinya, Hukum Kirchoff 2 berlaku untuk rangkaian listrik tak bercabang dengan tujuan menganalisis tegangan atau beda potensial dalam suatu rangkaian tertutup. Dengan begitu, fungsi Hukum Kirchoff 2 adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan jika rangkaian yang didapati tidak sesederhana. Dengan kata lain, fungsi Hukum Kirchoff 2 adalah untuk menyederhanakan perhitungan arus pada rangkaian yang tidak bisa disederhanakan dengan kombinasi seri dan paralel.
Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk menghasilkan level tegangan yang berbeda dari sumber tegangan yang sama. Meskipun arusnya tetap sama karena menggunakan rangkaian seri. Pembagi tegangan, atau sering disebut sebagai pembagi potensial, merupakan rangkaian pasif sederhana yang memanfaatkan efek tegangan yang dijatuhkan pada komponen yang dihubungkan secara seri. Aturan rangkaian seri menyatakan bahwa tegangan total sama dengan jumlah penurunan tegangan individu. Salah satu contoh paling dasar dari pembagi tegangan adalah potensiometer, yaitu resistor variabel dengan kontak geser. Dengan menerapkan tegangan pada terminalnya, kita dapat menghasilkan tegangan output sebanding dengan posisi mekanis kontak geser. Selain potensiometer, pembagi tegangan juga dapat dibuat menggunakan resistor biasa, kapasitor, dan induktor.
Analisis mesh memberi kita metode yang berbeda untuk menganalisis rangkaian listrik menggunakan arus mesh atau arus loop sebagai variabel utama. Lebih mudah menggunakan arus mesh daripada arus yang mengalir melalui elemen-elemen dalam rangkaian karena kita akan memiliki lebih sedikit persamaan yang harus diselesaikan.
Rangkaian analisis node saling melengkapi dengan rangkaian analisis mesh. Rangkaian analisis node menggunakan hukum Kirchhoff pertama, hukum Kirchhoff saat ini (KCL). Seperti yang kita sebutkan di atas, namanya menyiratkan bahwa kita menggunakan tegangan node dan menggunakannya bersama dengan KCL. Analisis node mengharuskan kita untuk menghitung tegangan node di setiap node sehubungan dengan tegangan ground (node referensi), maka kita menyebutnya metode node-voltage. Analisis node didasarkan pada aplikasi sistematis hukum Kirchhoff saat ini (KCL). Dengan teknik ini, kita akan dapat menganalisis rangkaian linier apa pun.
Teorema Thevenin adalah salah satu konsep penting dalam ilmu elektronika yang memungkinkan kita untuk menyederhanakan rangkaian listrik yang kompleks menjadi yang lebih sederhana. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang teorema Thevenin, mulai dari pengertiannya hingga cara mengimplementasikannya dalam rangkaian listrik. Secara matematis, teorema Thevenin dapat dinyatakan sebagai berikut: Setiap rangkaian listrik yang terdiri dari sumber tegangan independen, resistor, dan elemen pasif lainnya dapat disederhanakan menjadi sebuah rangkaian Thevenin yang terdiri dari sebuah sumber tegangan Thevenin dan sebuah resistor Thevenin.
2. Tujuan [kembali]
- Dapat memahami prinsip Hukum Ohm.
- Dapat memahami prinsip Hukum Kirchoff.
- Dapat memahami cara kerja voltage dan current divider.
- Dapat membuktikan perhitungan arus dengan menggunakan Teorema Mesh.
- Dapat membuktikan perhitungan tegangan dengan menggunakan Analisis Nodal.
- Dapat menentukan tegangan ekivalen Thevenin dan resistansi Thevenin dari rangkaian DC dengan satu sumber.
3. Alat dan Bahan [kembali]
- Module
4. Dasar Teori [kembali]
1. Hukum Ohm
“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar atau hambatan besarnya sebanding dengan beda potensial atau tegangan antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan itu bisa dituliskan sebagai berikut yaitu I ∞ V.” Hukum Ohm dirumuskan oleh fisikawan Jerman Georg Simon Ohm pada tahun 1827 dan dinyatakan dalam persamaan matematis sederhana:
- Resistansi Total (Rtotal): Rangkaian pembagi tegangan terdiri dari dua atau lebih resistor yang terhubung. Resistansi total dari rangkaian dapat dihitung dengan menggabungkan resistansi-resistansi tersebut sesuai dengan koneksi (seri atau paralel).
- Hukum Ohm: Hukum Ohm menyatakan bahwa arus dalam rangkaian sebanding dengan tegangan dan invers sebanding dengan resistansi. Dalam rangkaian pembagi tegangan, hukum Ohm digunakan untuk menghitung arus pada rangkaian.
- Aturan Pembagian Tegangan Kirchhoff: Aturan ini menyatakan bahwa dalam suatu simpul (node) dalam suatu rangkaian listrik,jumlah aliran arus menuju simpul tersebut sama dengan jumlah arus yang meninggalkan simpul tersebut. Dalam rangkaian pembagi tegangan, aturan ini diterapkan untuk simpul pada kedua ujung resistor pembagi.
- Tegangan Keluaran (Vout): Tegangan keluaran pada titik tertentu diambil dari resistor tertentu dalam rangkaian. Tegangan pada setiap resistor dihitung dengan menggunakan aturan pembagian tegangan Kirchhoff.
- Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban. Dimana pada rangkaian asli, beban resistansinya dilepas (open circuit). Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan multimeter pada titik open circuit tersebut.
- Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung singkat (short circuit).
Komentar
Posting Komentar